Selasa, 28 Januari 2020

Situasi dan Nasihat bagi Si



A.    Macam Situasi Si
Tiap si kecil mempunyai karakteristik perkembanngan yang berbeda-beda. Untuk memahami bagaimana perkembangan si kecil, juga perlu dipahami masalah-masalah apa yang dialami si kecil selama perkembangan.
Situasi yang dihadapi si kecil bisa diperhatikan melewati tingkah laku yang dibuktikan si kecil maupun keluhan-keluhan yang diberi tahu oleh orang-orang disekitar si kecil.
1.      Situasi dalam Perkembangan Jasmaniah-Motorik
Pertumbuhan si kecil-si kecil pada masa ini berlangsung lambat apabila diperbandingkan dengan pertumbuhan masa bayi. Pada masa ini pertumbuhan relatif setara antara berat badan dan tingggi badan. Perkembangan jasmani yang dialami si kecil akan memengaruhi progres perkembangan motoriknya. Perkembngan motorik berarti perkembngan penguasaan fisik melewati kesibukan sentra saraf, urat saraf dan otot-otot yang terkoordinasi.
Berdasarkan Rusda Koto dan Sri Maryati (1994) dalam perkembangan mungkin ditemukan sebagian hambatan pada naka diantaranya:
a.       Gangguan fungsi pancaindera
Gangguan pancaindera yang banyak memunculkan persoalan pada si kecil ialah gangguan pada indra penglihatan dan pendengaran.
b.      Cacat tubuh
Cacat tubuh lazimnya terdapat pada tangan, kaki atau waajah.
c.       Kegemukan (obesitas)
Kegemukan senantiasa dianggap bahaya pada tingkat umur manapun. Kegemukan akan berbahaya kesehatan. Kegemukan seringkali kita dapatkan pada si kecil umur dini, dan orang tua kadangkjala mengizinkan atau malahan bersuka ria dengan kegemukan si kecil sebab nak nampak lucu dan menggemaskan.
d.      Gangguan gerak peniruan (stereotipik)
e.       Gejala yang nampak dari stereotopik ialah gerakan motorik kasar (gross motor movement) yang tak wajar. Gerakan yang disebabkan sebab kultur namun memiliki pengaruh yang tak bagus dan seringkali berkepanjangan.

2.      Situasi dalam Perkembangan Kognitif
Kesusahan-kesusahan yang dihadapi si kecil diantaranya; si kecil susah paham apabila digambarkan sesuatu, lambat dalam menjalankan sesuatu, atau keliru dalam menjalankan permasalahan, susah berfokus. Situasi kognitif bisa pula menyangkut intelegensi rendah yang disebut retardasi mental (lemah mental). Lemah mental dibagi menjadi tiga klasifikasi ialah: ringan dengan IQ 50-70, sedang dengan IQ 35-49, dan berat dengan IQ 20-34.

3.      Situasi dalam perkembangan Bahasa
Ketidakmampuan si kecil berkomunikasi secara bagus sebab keterbatasan kesanggupan menangkap pembiocaraan si kecil lain atau tak sanggup menjawab dengan benar. Kecuali itu, persoalan perkembangan bahasa berkaitan dengan terbatasnya perbendaharaan kata nak, gangguan artikulasi seperti susah menyuarakan huruf r, sy, l, f, z, s atau c.
4.      Situasi dalam Perkembangan Sosial
Sebagian persoalan sosial yang sering kali dialami si kecil ialah: si kecil berharap menang sendiri, sok berkuasa, tak berkeinginan menunggu giliran apabila sedang bermain bersama, senantiasa berharap dilihat atau memilih-milih sahabat, agresif dengan sistem menyerang orang atau si kecil lain, merebut mainan atau makana orang lain, merusak barang sahabat lain dan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungna baru.


5.      Situasi dalam Perkembangan Emosional
Sebagian persoalan dalam perkembangan emosionil si kecil yang sering kali ditemukan ialah perasaan takut, perasaan kuatir,perasaan sedih, naik pitam yang berlebihan, dengki hati, cemburu dan gampang tersinggung. Untuk mengatasai masalah ini dibutuhkan deteksi dini berupa pemeriksaan secara psikis. Pemeriksaan inidiperlukan untuk memahami fungsi yang  terkait denngan kesanggupan berdialog dan berbahasa, seperti tingkat perkembangan sosial-emosionil si kecil.

6.      Gangguan lamban Belajar
 Lamban belajar (sloe learner) ialah naka yang mempunyai potensi intewlektual sedikit dibawah noermal, keterlambatan berdialog seandainya diperbandingkan si kecil seusianya. Terdapat sebagian indikator yang bisa diwujudkan tolok ukur bahwa seorang si kecil mengalami lamban belajar ialah: kesusahan dalam pengucapan kata, pembatasan jumlah kata yang minim, tak sanggup menemukan kata yang pantas untuk  suatu kalimat, kesusahan untuk mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari dalam seminggu, kegelisahan yang benar-benar ekstrem dan gampang teralih perhatiannya.

7.      Gangguan Kesusahan Belajar Spesifik
Gangguan yang secara kongkrit ada pada si kecil yang berkaitan tugas akademik terpenting, yang diduga disebabkan sebab elemen disfungsi neurologis, bukan disebabkan sebab elemen intelegensi, ialah gangguan membaca (disleksia), gangguan matematik (diskalkkulia), gangguan menulis ekspresif (spelling dyslexia, speling disorder) dan gangguan belajar lainnya tak spesifik.
 Sebagian gangguan matematika pendidiokan dan intelegewnsi si kecil dengan ciri:
a)      Linguistik (memahami istilah matematika, merubah soal artikel ke simbol matematika)
b)      Perseptual (kemapuan untuk memahami simbol dan mengurutkan golongan angka)
c)      Matematik
d)     Atensional(mengkopi format dengan benar , mengoperasikan simbol dengan benar)


B.     Nasihat Situasi si kecil
Berkaitan dengan masalah si kecil, berikut sebagian format nasihat yang bisa dilaksanakan, bagus oleh guru ataupun orang tua dalam menolong menyelesaikan masalah si kecil.
1.      Periksalah
2.      Pahamilah
3.      Telatenlah
4.      Bangkitkan kepercayaan dirinya
5.      Kenali arah ketertarikannya
6.      Meminimalisir rangsang yang bisa mengacaukan pikiran dan fokusnya
7.      Merancang lingkungan rumah kondusif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar